Pahlawan penyelamatku hari ini adalah Tukang Tambal Ban!
Dari siang sampe malem sekitar jam 7 aku masih di radio untuk siaran.
Waktu mau pulang, aku merasa ada yang berat, sebelumnya aku baru selesai bercerita banyak tentang seseorang kepada adik kelasku. Sangat berat untuk melupakan seseorang tadi, tapi adik kelasku bersikeras untuk mengajakku membuka mata dan memandang jauh kedepan. Hal inilah yang berat? Hmm aku rasa bukan. Hal yang berat adalah disaat aku harus berjalan pulang, ketika menuju parkiran, saat itu hatiku sangat kecil, pikiranku lemas dan badanku merintih. Aku memutuskan untuk memakai headset, ini berfungsi untuk menetralisir kegalauan dan meminimalis kerisauan hatiku.
Setelah memakai mantel (karena hujan) aku menyalakan motor, mulai membelokkan motor dan akhirnya aku menemukan sesuatu yang berat tadi. Adalah ban motorku yang bocor. Hmm aku harus turun menuntunnya.
Suasana parkiran yang sepi membuatku harus bergegas ke pos satpam depan. Ini bertujuan mencari tanda-tanda kehidupan.
Tak lama aku melihat seorang satpam yang terkenal di MMTC, dialah pak satpam (aku lupa namanya). Lelaki hitam legam dan tinggi kurus itu mendekatiku dan mencoba membantuku untuk menunjukkan tempat yang akan mengindahkan motorku.
Tapi karena aku sudah tidak sabar, aku meninggalkan motorku di pos satpam dan berlari keluar kampus untuk berteriak (ya enggaklah)
Aku keluar untuk melihat bengkel yang masih buka dan alhasil aku menemukannya!
Kembali ke kampus dan mengambil motor lalu menyeberangkannya dan akhirnya sampai juga di bengkel lalu nafaskupun habis, alias ngos ngosan. Fiuhh
Sampai di bengkel aku melihat ada 2 motor yang sedang dijamah oleh pak Montir karena bocor juga. Anyway aku sadar kok, kalau harus nunggu kedua motor itu dulu selesai diperbaiki, baru gantian ke motorku. --"
Seorang lelaki mempersilahkanku duduk 'monggo pinarak mbak'
Aku tersenyum malu dan mau, namun tak enak karena telah mengganggu orang lain yang sedang duduk disana.
Baru saja membuka helm, aku melihat lelaki muda kering kerontang (maaf ya) yang mendekatiku sambil menerjang hujan dan menyapa perlahan 'hei gimana?'
Adalah sahabatku, Ali namanya.
Siapa pahlawanmu?
Siapapun dia, ucapkan terimakasih saat itu juga, karena belum tentukan kamu bisa dipertemukan dengan pahlawanmu untuk kedua kalinya? *.*
Bertin, #di radio paragraf 1 mengandung makna ambigu.
BalasHapus#ku rasa adalah disaat aku paragraf 1 mubadzir kata ganti aku\ku
#pikiranku lemas dan badanku idiom pont 2
#Kembali ke kampus dan mengambil motorku lalu menyeberangkannya dan akhirnya sampai juga di bengkel lalu nafaskupun habis, alias ngos ngosan. paragraf 6 \ jangan terburu buru\ seharusnya kamu bisa lebih memberikan gambaran yang detil
#huruf kapital pada nama depan seseorang :D
#mariberbagibersamadalamtulisan
#Semangat ya Bertin Akbarisa :)
#Terus berkarya !!
oke pak Wan :) makasihhh
Hapus