Cinta bukan dusta, bukan juga kesalahan. Hanya malapetaka bagi yang merasakan.
Rasa hancur dan terluka, ketika orangtua tak menyetujui, tapi apa perasaan orangtua? Mereka juga hancur, bahkan lebih hancur ketika putranya memilih orang yang tidak mereka kehendaki.
Rasa duka dan nestapa, ketika si anak ingin bertemu dan meraih cinta tapi tak dapat, rasa itu pula yang dirasakan orang tua ketika tau anaknya main belakang. Dan mereka akhirnya berkata 'apa aku salah? Padahal aku ingin berikan yang terbaik' atau 'kenapa anak itu masih saja ngeyel, aku ini orang tuanya, tau siapa orang yg pantas untuknya'
Berbeda dengan sesuatu yang menyimpang
Rasa cemas dan serba salah, ketika seorang melakukan hubungan dibelakang atau terkesan sembunyi dari seseorang lain.
Itu pula sebenarnya yg dirasakan seseorang yg lain akan ketidakpastian kekasihnya yang masih menyanyanginya atau malah sudah melirik orang lain tadi.
Serba salah berasal dari ketidakpastian, ketidak PD-an dan tidak adanya rasa yakin dalam diri.
Itu dirasakan kedua pihak dari cinta segitiga yang ada. Antara pihak kedua dan ketiga. Terkadang, mereka bertarung memperebutkan seseorang! Hmm Benar benar sudah buta.
Rasa cemburu dan rindu mendalam
Ketika ketiga pelaku cinta segitiga, sebut saja lelaki yang mempunyai dua 'demenan'. Suatu hari (pasti terjadi) cewek pertama menginginkan bertemu, dan bersamaan dengan cewek gelap juga meminta hal yang sama, hmm parah urusannya. Alhasil pasti salah satu harus mengalah, sementara seorang lelaki tsb harus berbohong dan waswas. Akhirnya, dia tidak merasakan indah kisah cintanya, hanya sebatas, senang dapat bertemu salah seorangnya.
Tapi bagaimana rasa cinta kasih sayang kepada saudara yang dibalas dengan ejekan kecil yang tidak menyenangkan.
Rasa kecewa
kecewa, karna mungkin hanya bercanda yang belebihan.
Tapi pada kenyataanya memang fakta. Tapi membuat suatu perbandingan dibaca didepan umum. Itu sangat menyakitkan apalagi untuk sesama wanita. Hmm, padahal apa yang kita peroleh saat ini adalah pemberian Tuhan, Allah kan? :)
Bermain dengan api.
Bagaimana rasanya bermain api? Panas? Takut? Atau asik?
Bagaimana rasanya bermain api? Panas? Takut? Atau asik?
Adalah hal yang biasa, ketika kita merasakan aroma lain dari hubungan kita. Sewajarnya hanya sebagai teman penghibur, walau sebenarnya yang benar adalah tetap satu jalan. Tapi namanya juga manusia, ada yang benar-benar terbius oleh indahnya api ketiga hingga melupakan kekasihnya, ada juga yang sejak pertama menjalin hubungan dengan kekasihnya hanya berlandas terbiasa, padahal hatinya sudah lebih dulu tercuri dengan orang lain yang sudah mempunyai kekasih.
Ada juga yang sengaja memutus kekasihnya lalu menjalin hubungan terang-terangan dengan selingkuhannya dulu, dan entah gimana kekasihnya yang dulu tetap mau menerima itu semua. Malah kaya jadi selingkuhannya skg. Hmm dunia ini terbalik ya? (yang awalnya pacar jadi selingkuhan, begitu sebaliknya)
Tetapi ada juga manusia yang mempunyai hubungan baik-baik saja namun malah 'meminta' cobaan atau orang ketiga. Hm, mungkin karena jenuh?
Ada satu hal lagi yang gak terlewat, ketika seseorang udah jadi sang mantan, mungkin biasa, tapi ketika dia udah dimiliki orang lain atau baru dideketin orang lain. Itu yang bikin gak trima. Dan ngebuat seseorang itu balik ke mantan tadi. Padahal kalo jadian lagi pasti gak mau! Hayoooh tu kacian kan! Maksudnya apa?
Semua rasa yang ada di atas mungkin kita rasakan, dan itu hanya akibat dari hati kita yang tak pernah puas atau kurang mampu memanajemen pikiran, hati dan perasaan. Sehingga terjadilah malapetaka itu. Mungkin cara mengatasinya dengan selalu bersyukur :)
Menikmati fase kehidupan ini dan mengenangnya ketika tua kelak. Lalu, jadikan pelajaran bagi anak cucu kita, teman///
Tidak ada komentar:
Posting Komentar