Ini adalah sepucuk surat dari Junior yang ditujukan untuk Sinar, teman sepermainannya selama satu tahun terakhir. Surat itu sampai di tangan Sinar, sebelum akhirnya Junior berpamitan dan tak kembali lagi.
Teruntuk
Teruntuk
Sinar Rembulan
yang baik.
Apa Kabar? Semoga Sinar
senantiasa dilimpahkan kesehatan dan kebahagiaan ya.
Di hari Jum'at yg
baik ini, saya mohon dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya atas segala
kesalahan dan kekhilafan selama ini. Terimakasih juga atas semua waktu dan
perhatian yang pernah Sinar curahkan ke saya selama satu tahun terakhir.
Perjalanannya memang tak mudah, dan perjalanan ini harus kita akhiri sampai
disini. Sebelum semakin lama masing-masing dari kita tersakiti semakin dalam.
Saya merasa hubungan
ini memang sudah tiba pada ujung perjalanannya. Saya selalu berpikir semua hal
pasti bisa diperbaiki, seperti halnya penyakit yang selalu ada obatnya. Tapi
ternyata ada hal- hal yang diluar kemampuan kita untuk memperbaiki. Kita sudah
pernah sama-sama mencoba memperbaiki tapi selalu berakhir dengan kerusakan yang
lain.
Dari situ saya
nilai memang sudah waktunya ini semua diakhiri. Sudah waktunya dikubur semua
harapan dan cita-cita. Email pernah menjadi perantara saya dan Sinar selama ini.
Saya tau Sinar juga capekkan. Begitu juga dengan saya.
Saya mohon maaf
bila selama ini banyak menuntut hal-hal yang tak seharusnya. Saya mohon maaf
sering membuat Sinar marah. Saya mohon maaf karena sering marah- marah juga.
Sekali lagi, Saya mohon maaf atas semua
kesalahan yang Saya perbuat ke Sinar.
Saya pamit. Saya
undur diri. Saya ingin menikmati kesendirian. Semoga silaturahmi kita tetap
terjaga ya. Terimakasih banyak atas waktu dan perhatiannya selama satu tahun
belakangan. Sesuatu yang akan senantiasa dikenang dan terkenang segala kebaikan
Sinar. Terimakasih banyak sekali lagi.
Salam
Junior Pahlevi
*tulisan ini sengaja saya ambil dan kutip dari penulis asli, tulisan ini ditujukan pada Sinar Rembulan. Meski belum sampai di tangan Sinar, tapi ada saja jalan untuk bertemu dengan surat ini. Sinar tak pernah mau membaca surat ini sesungguhnya, tapi satu bulan terakhir, Sinar akhirnya menyelesaikan tulisan ini, Ia akhirnya membaca sampai tuntas setelah Ia tahu Junior sudah tenang, menghadap Ilahi.
*tulisan ini sengaja saya ambil dan kutip dari penulis asli, tulisan ini ditujukan pada Sinar Rembulan. Meski belum sampai di tangan Sinar, tapi ada saja jalan untuk bertemu dengan surat ini. Sinar tak pernah mau membaca surat ini sesungguhnya, tapi satu bulan terakhir, Sinar akhirnya menyelesaikan tulisan ini, Ia akhirnya membaca sampai tuntas setelah Ia tahu Junior sudah tenang, menghadap Ilahi.